Banyak sekali orang tidak tau dan tidak faham tentang arti islam itu sendiri, ketidak
fahaman dan ketidak tahuan orang
tersebut membuatnya banyak
beranggapan bahwa islam hanya sebatas
agama transendetal (mengatur hubungan
manusia dengan Tuhan).
Dari segi bahasa, kata “islam” berasal dari kata “aslama,yuslimu,islaman” yang artinya
tunduk dan patuh”, ini udah menjadi istilah khusus dalam khazanah kosa kata dasar islam (basic vocabulary of islam). Jadi, orang yang tunduk dan patuh terhadap kepala negara tersebut, secara bahasa bisa dikatakan
“aslama li-rais ad-daulah”. Inilah makna
dari generik atau makna dari kata islam. Secara terminologi makna islam yang
telah digambarkan oleh nabi Muhammad SAW dalam sabda beliau :
“Islam adalah
bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan
bahwa sesungguhnya muhammad adalah utusan Allah, engkau menegakan sholat,
menunaikan zakat, melaksanakan shaum ramadhan, dan menunaikan ibadah haji ke
baitullah jika engkau berkemampuan
melaksanakanny.”(HR.Muslim).
Oleh karena itu Agama islam artinya agama yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir dan penutup dari para nabi. Sebagaiman
firman Allah SWT dalam al-Qur’an yang artinya “pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
kucukupkan kepadamu nikmatku, dan telah kuridhai islam itu menjadi agama bagimu”
(Q.S al-Maidah : 3 ).
Nama islam bukanlah nama yang lahir berdasarkan nama tokoh
pendirinya atau pembawanya seperti; Agama Budha, karena tokoh yang mendirikan
adalah Budha Gaufama; Agama Masehi atau
Kristen, karena tokoh yang mendirikannya
adalah Nabi Isa atau Yesus yang bergelar al-Masih atau kristus;
Comfusianisme yang dibawa Confucius/Konghucu. Nama islam juga bukan berdasarkan
nama tempat seperti Agama Hindu, karena muncul di India, Hindia atau Hindustan,
yakni lembah atau seberang sungai Indus, juga bukan berdasarkan kebangsaan,
kesukuan, atau dinasti seperti Agama Yahudi, karena tumbuh dikalangan Bangsa,
Suku atau Dinasti Yahuda atau Yuda, dan juga buka dibuat berdasarkan nama
tempat kelahiran tokoh yang mendirikan, seperti Agama Nasrani, yang berdasarkan
tempat kelahiran Nabi Isa, yaitu Nazareth di palestina.
Dasar-Dasar
Ajaran Islam
Aqidah
Kedudukan akidah dalam ajaran islam sangat penting, islam
tidak dapat ditegakan dengan adanya aqidah, aqidah berasal dari bahasa arab
“aqad” yang berarti “ikatan”, menurut ahli bahasa aqidah adalah perjanjian yang
teguh dan kuat berpatri dan tertanam di dalam lubuk hati yang paling dalam,
jadi aqidah ini bagaikan ikatan perjanjian yang sangat kokoh yang tertanam
dalam hati sanubari manusia.
Substansi dari aqidah adalah iman. “Iman adalah mengenal (mengetahui) dengan hati, mengatakan dengan lisan,
serta mengerjakan dengan anggota tubuh”, (HR.Ibnu Majah). keimanan, yang
telah terangkum dalam Rukun Iman agama Islam, yaitu:
1.
Iman kepada Allah AWT.
2.
Iman kepada Malaikat.
3.
Iman kepada kitab-kitab otentik yang diturunkan
Allah kepda Rosul”Nya, yaitu Kitab Zabur, Taurat, Injil (Sebelum Kitab tersebut
diUbah QS 2:75) dan al-Qur’an.
4.
Iman kepda para nabi dan Rosul.
5.
Iman kepada hari akhir (Qiamat).
6.
Iman kepada qadha’ dan qadar.
Syari’ah
Kosa kata syari’ah dalam bahasa
arab memiliki arti jalan yang ditempuh atau garis yang seharusnya dilalui ,
dari sisi terminology syari’ah bermakna
pokok-pokok aturan hokum yang digariskan Allah SWT untuk dipatuhi dan di lalui
oleh seorang muslim dalam menjalani
segala aktivitas kehidupannya (Ibadah)
di Dunia.
Ketentuan syari’ah bersifat komprehensif dan universal,
komprehensif berarti mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dengan Allah SWT,. Didalamnya meliputi ibadah
Mahdhah (mengatur hubungan manusia dengan
Allah SWT sperti ibadah sholat, puasa,haji dll) dan ibadah muamalah (mengatur hubungan manusia dengan manusia dan mahluk atau ciptaan Allah
SWT misalnya alam dll). Universal bermakna dapat diterapkan bagi semua
manusia dalam setiap waktu dan keadaan. Sifat universal jelasnya dapat dilihat
dalam aturan mengenai muamalah.
Akhlak
Akhlak sering disebut sebagai
ihsan (dari bahasa arab “Hasan”
artinya “Baik”) definisi ihsan
menurut nabi Muhammad SAW : “Ihsan adalah
engkau beribadah kepada tuhanmu seolah-olah engkau melihat-Nya sendiri,
walaupun engkau tidak melihat-Nya, maka ia melihatmu”.(HR.Muslim). melalui
ihsan, seseorang akan selalu merasa bahwa dirinya dilihat oleh Allah SWT yang
mengetahui, melihat, mendengar, dll.
Akhlah dalam islam mengatur
hubungan manusia dengan Allah, Rosul, sesame manusia, serta pada dirinya
sendiri.
Tuntutan
untuk akhlak kepada Allah dan Rosul (QS 3: 31-32).
“Katakanlah : jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosamu, Allah maha pengampun lagi maha penyayang”.
“katakanlah: taatilah Allah dan Rosul-Nya, jika kamu berpaling , makan
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat zalim”.
Tuntutan
akhlak kepada dirinya sendiri (QS 2:44)
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu
melupakan dirimu sendiri padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidaklah
kamu berfikir”.
Tuntutan akhlak kepada sesame
manusia (QS.2:83) dan (QS.31:17-19)
“Hai anakku dirikanlah shalat dan suruhlah orang mengerjakan yang baik,
dan cegahlah dari perbuatan yang mugkar dan bersabarlah terhadapat apa yang
menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan”.
“Dan janganlah kamu memalingkan muka dari manusia, dan janganlah kamu
berjalan dimuka bumi dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan dirinya”.
Tuntunan
ahklak terhadap alam (QS.2:30) (QS.59:21) dan (QS.10:23).
“Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, maka mereka berbuat
kedzaliman dibumi tampa (alasan) yang
benar. Wahai manusia ! Sesungguhnya kedzalaimanmu bahayanya akan menimpa dirimu
sendiri, itu hanya kenikmatan hidup duniawi, selanjutnya kepada kami-lah
kembalimu kelak akan kabarkan kepadamu apa yang telah kamu perbuat”.
By:Husna
Alfiani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar