Minggu, 03 Juni 2012

Makna Islam

Makna Islam
Banyak sekali orang tidak tau dan tidak faham  tentang arti islam itu sendiri, ketidak fahaman dan ketidak tahuan orang  tersebut  membuatnya banyak beranggapan  bahwa islam hanya sebatas agama transendetal (mengatur hubungan manusia dengan Tuhan).
Dari segi bahasa, kata “islam” berasal dari kata “aslama,yuslimu,islaman” yang artinya tunduk dan patuh”, ini udah menjadi istilah khusus dalam  khazanah kosa kata dasar islam (basic vocabulary of islam).  Jadi, orang yang tunduk  dan patuh terhadap kepala  negara tersebut, secara bahasa bisa dikatakan “aslama li-rais ad-daulah”. Inilah makna dari generik atau makna dari kata islam. Secara terminologi makna islam yang telah digambarkan oleh nabi Muhammad SAW dalam sabda beliau :
Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan bahwa sesungguhnya muhammad adalah utusan Allah, engkau menegakan sholat, menunaikan zakat, melaksanakan shaum ramadhan, dan menunaikan ibadah haji ke baitullah  jika engkau berkemampuan melaksanakanny.”(HR.Muslim).
Oleh karena itu Agama islam artinya agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir dan penutup dari para nabi. Sebagaiman firman Allah SWT dalam al-Qur’an yang artinya “pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan kepadamu nikmatku, dan telah kuridhai islam itu menjadi agama bagimu” (Q.S al-Maidah : 3 ).
Nama islam bukanlah nama yang lahir berdasarkan nama tokoh pendirinya atau pembawanya seperti; Agama Budha, karena tokoh yang mendirikan adalah Budha Gaufama; Agama  Masehi atau Kristen, karena tokoh yang mendirikannya  adalah  Nabi Isa atau Yesus  yang bergelar al-Masih atau kristus; Comfusianisme yang dibawa Confucius/Konghucu. Nama islam juga bukan berdasarkan nama tempat seperti Agama Hindu, karena muncul di India, Hindia atau Hindustan, yakni lembah atau seberang sungai Indus, juga bukan berdasarkan kebangsaan, kesukuan, atau dinasti seperti Agama Yahudi, karena tumbuh dikalangan Bangsa, Suku atau Dinasti Yahuda atau Yuda, dan juga buka dibuat berdasarkan nama tempat kelahiran tokoh yang mendirikan, seperti Agama Nasrani, yang berdasarkan tempat kelahiran Nabi Isa, yaitu Nazareth di palestina.
Dasar-Dasar Ajaran Islam
*      Aqidah
Kedudukan akidah dalam ajaran islam sangat penting, islam tidak dapat ditegakan dengan adanya aqidah, aqidah berasal dari bahasa arab “aqad” yang berarti “ikatan”, menurut ahli bahasa aqidah adalah perjanjian yang teguh dan kuat berpatri dan tertanam di dalam lubuk hati yang paling dalam, jadi aqidah ini bagaikan ikatan perjanjian yang sangat kokoh yang tertanam dalam hati sanubari manusia.
Substansi dari aqidah adalah iman. “Iman adalah mengenal (mengetahui) dengan hati, mengatakan dengan lisan, serta mengerjakan dengan anggota tubuh”, (HR.Ibnu Majah). keimanan, yang telah terangkum dalam Rukun Iman agama Islam, yaitu:
1.      Iman kepada Allah AWT.
2.      Iman kepada Malaikat.
3.      Iman kepada kitab-kitab otentik yang diturunkan Allah kepda Rosul”Nya, yaitu Kitab Zabur, Taurat, Injil (Sebelum Kitab tersebut diUbah QS 2:75) dan al-Qur’an.
4.      Iman kepda para nabi dan Rosul.
5.      Iman kepada hari akhir (Qiamat).
6.      Iman kepada qadha’ dan qadar.

*      Syari’ah
Kosa kata syari’ah dalam bahasa arab memiliki arti jalan yang ditempuh atau garis yang seharusnya dilalui , dari sisi terminology syari’ah  bermakna pokok-pokok aturan hokum yang digariskan Allah SWT untuk dipatuhi dan di lalui oleh seorang muslim  dalam menjalani segala aktivitas kehidupannya  (Ibadah) di Dunia.
Ketentuan syari’ah bersifat komprehensif  dan universal, komprehensif berarti mencakup seluruh aspek kehidupan manusia  dengan Allah SWT,. Didalamnya meliputi ibadah Mahdhah (mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT sperti ibadah sholat, puasa,haji dll)  dan ibadah muamalah (mengatur hubungan manusia dengan manusia dan mahluk atau ciptaan Allah SWT misalnya alam dll). Universal bermakna dapat diterapkan bagi semua manusia dalam setiap waktu dan keadaan. Sifat universal jelasnya dapat dilihat dalam aturan mengenai muamalah.
*      Akhlak
Akhlak sering disebut sebagai ihsan (dari bahasa arab “Hasan” artinya “Baik”) definisi ihsan menurut nabi Muhammad SAW : “Ihsan adalah engkau beribadah kepada tuhanmu seolah-olah engkau melihat-Nya sendiri, walaupun engkau tidak melihat-Nya, maka ia melihatmu”.(HR.Muslim). melalui ihsan, seseorang akan selalu merasa bahwa dirinya dilihat oleh Allah SWT yang mengetahui, melihat,  mendengar, dll.
Akhlah dalam islam mengatur hubungan manusia dengan Allah, Rosul, sesame manusia, serta pada dirinya sendiri.
Tuntutan untuk akhlak kepada Allah dan Rosul (QS 3: 31-32).
Katakanlah : jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosamu, Allah maha pengampun lagi maha penyayang”.
katakanlah: taatilah Allah dan Rosul-Nya, jika kamu berpaling , makan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat zalim”.
Tuntutan akhlak kepada dirinya sendiri (QS 2:44)
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berfikir”.
Tuntutan akhlak kepada sesame manusia (QS.2:83) dan (QS.31:17-19)
Hai anakku dirikanlah shalat dan suruhlah orang mengerjakan yang baik, dan cegahlah dari perbuatan yang mugkar dan bersabarlah terhadapat apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan”.
Dan janganlah kamu memalingkan muka dari manusia, dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan dirinya”.
Tuntunan ahklak terhadap alam (QS.2:30) (QS.59:21) dan (QS.10:23).
Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, maka mereka berbuat kedzaliman dibumi tampa  (alasan) yang benar. Wahai manusia ! Sesungguhnya kedzalaimanmu bahayanya akan menimpa dirimu sendiri, itu hanya kenikmatan hidup duniawi, selanjutnya kepada kami-lah kembalimu kelak akan kabarkan kepadamu apa yang telah kamu perbuat”.









By:Husna Alfiani





Tidak ada komentar:

Posting Komentar