Senin, 09 April 2012
Penjadwalan Proyek
Definisi Proyek
Sebuah
proyek merupakan suatu usaha / aktfitas yang kompleks, tidak rutin, di batasi
oleh waktu, anggaran, resources dan
spesifikasi performasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Sebuah proyek juga dapat diartikan sebagai upaya untuk atau aktifitas yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran-sasaran dan harapan-harapan yang
penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang
harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Proyek selalu melibatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, senantiasa dibutuhkan pemberdayaan sumber daya yang
tersedia, yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan
penting tertentu. Aktivitas kegiatan-kegiatan pada proyek merupakan sebuah mata
rantai, yang mulai sejak dituangkan ide, direncanakan, kemudian dilaksanakan,
sampai benar-benar menberikan hasil yang
sesuai dengan perencanaannya semula.
Pengertian Penjadwalan Proyek
Penjadwalan
proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus
diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap
aktivitas.
Berikut
ini adalah sumber daya proyek yang yang berkaitan dengan penjadawalan proyek:
Ø
Manusi. sumber daya manusia ini
biasanya diklasifikasikan berdasarkan keahliannya terkait dengan proyek.
Contohnya, programmer, engineer mesin, tukang les, pengawas, derektur pemasaran
dll.
Ø
Material. Material Proyek
mengcakup spektrum luas : misalnya bahan-bahan kimia untuk proyek ilmiah, pondasi
untuk proyek konstruksi. survei data untuk pemasaran, dll.
Ø
Peralatan, yang biasanya
digunakan untuk menunjukan tipe, ukuran dan jumlahnya, dalam beberapa kasus,
peralatan dapat ditukar tempatkan untuk perbaikan jadwal, tetapi tidak selalu.
Peralatan sering dianggap sebagai pembatas. Kesalahan yang paling sering adalah
asumsi adanya sumber daya berlebi dalam proyek.
Ø
Modal Kerja, dalam stuasi proyek
tertentu seperti kontruksi, modal kerja di perlukan sebagai sumber daya karena
jumlahnya yang terbatas. Jika modal kerja udah tersedia, menejer proyek dapat
bekerja pada beberapa pekerjaan secara bersamaan.
Berkaitan
dengan factor ketersediaan sumber daya, hal lain yang perlu di perhatikan
adalah fluktuasi penggunaan tenaga kerja dan peralatan, untuk menghindari
kebutuhan yang naik dan turun secara tajam, adalah dengan mengadakan pemerataan
sumber daya. Dalam penerapannya, metode penjadwalan recources dapat dikukan melalui
(Tjolia, 1990) :
Ø
Metode Trial and Error : yaitu
untuk proyek kecil
Ø
Komputerisasi : yaitu untuk
proyek besar
Ø
Metode Trial And Error
Ditempuh
dengan menggunakan pergeseran-pergeseran kegiatan pada bat chart sesuai dengan
batas-batas float hingga ditemukan keadaan oftimal. Dikenal dua prosedur
penjadwalan secara trial and errol yakni :
Metode
Serial
Meliputi pergeseran bar/kegiatan
berdasarkan pengaturan, pengelompokan menerus jenis kegiatan, kemudian
penjadwalannya masing-masing dilakukan berdasarkan waktu kemungkinan paling
capat (EPT+ Earliest Probability Time) dari tiap resources. Misal dalam satu
proyek, pengecoran beton pada bagian pekerjaan lain dalam satu proyek.
Metode
Paraleru
Penjadwalan dilaksanakan dangan tindakan step by
step dalam satuan waktu sepanjang proyek. Setiap kegiatan diproyeksikan
terhadap waktu sepanjang proyek. Hal ini sangat erat kaitannya dengan
keterbatan sumber daya.
Tahapan-tahapan pengaturan sumber-sumber dalam metode trial
and errol:
Ø
Memeriksa kebutuhan sumber;sumber
pada pelaksanaan selurun proyek.
Ø
Mengambil data-data pada jaringan
kerja ke dalam bentuk bar chart yang menunjukan saling ketergantungan dari tiap
kegiatan serta float yang dimilikinya.
Ø
Berdasarkan diagram tersebut
dapat digambarkan kebutuhan tiap jenis sumber-sumber dengan skala waktu dan
jumlahnya.
Ø
Meninjau sejauh mana kemungkinan
yang didapat untuk menunda kegiatan yang mempunyai float.
Ø
Melakukan pergeseran kegiatan
non-kritis untuk meratakan dan menyesuaikan kebutuhan sumber-sumber tersebut.
Metode
Burgess
Digunakan
untuk peralatan pemakaian fasilitas/tenaga kerja. Prinsip pemerataan pemakaian
pasilitas/tenaga kerja berdasarkan minimum jumlah kuadrat pemakaian tenaga
kerja.
a. Pemberian nomor lingkaran kejadian dan pemberian
kode kegiatan dimulai dari kiri kekanan. Tuliskan semua total float dan free untuk tiap kegiatan setelah diisikan waktu pekerjaan, saat
mulai dan akhir pelaksanaan kegiatan.
b. Buatlah suatu daftar disusun menurut urutan pekerjaan, yaitu kegiatan yg harus dikerjakan terlebih dahulu
disimpan diatas kegiatan yang mengikutinya.
c. Gambar bar
chart, disertai daftar yang menggambarkan penjadwalan tiap kegiatan seawal mungki., serta tiap float dimilikinya.
Manfaat Penjadwalan Proyek
Ø
Menunjukkan hubungan tiap
kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek.
Ø
Mengidentifikasikan hubungan yang
harus didahulukan di antara kegiatan.
Ø
Menunjukkan perkiraan biaya dan
waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.
Ø
Membantu penggunaan tenaga kerja,
uang dan sumber daya lainnya dengan cara hal-hal kritis pada proyek
Faktor-faktor
Penjadwalan Proyek
Ø
kebutuhan dan fungsi proyek
tersebut. Dengan selesainya proyek itu proyek diharapkan dapat dimanfaatkan
sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
Ø
keterkaitannya dengan proyek
berikutnya ataupun kelanjutan dari proyek selanjutnya.
Ø
alasan social politis lainnya,
apabila proyek tersebut milik pemerintah.
Ø
kondisi alam dan lokasi proyek.
Ø
keterjangkauan lokasi proyek
ditinjau dari fasilitas perhubungannya.
Ø
ketersediaan dan keterkaitan
sumber daya material, peralatan, dan material pelengkap lainnya yang menunjang
terwujudnya proyek tersebut.
Ø
kapasitas atau daya tampung area
kerja proyek terhadap sumber daya yang dipergunakan selama operasional
pelaksanaan berlangsung.
Ø
produktivitas sumber daya,
peralatan proyek dan tenaga kerja proyek, selama operasional berlangsung dengan
referensi dan perhitungan yang memenuhi aturan teknis.
Ø
cuaca, musim dan gejala alam
lainnya.
Ø
referensi hari kerja efektif.
Estimasi Waktu
Goldrattb memberikan
beberapa penjelasan yakni :
Ø
Parkinson’s law: pekerjaan
menyesuaikan diri dengan waktu yan tersedia. Mengapa memaksa untuk
menyelesaikan ini, ketika tugas tersebut dapat selesai hingga besok?
Ø
Self-protection: peserta tidak
menyelesaikan tepat waktu karena khawatir pihak menejemin meminta meningkatkan
standar waktu pada masa mendatang.
Ø
Dropped baton : penyelesaian yang
cepat tidak menjamin melaksanakannya kegiatan selanjutnya karena individu yang di tugaskan tidak siap melakukan melakukan kegiatan
selanjutnya tidak siap memulai pekerjaan diawal waktu.
Ø
Excessive multitasking :
melakukan rangkap kegiatan. Phenomena ini menambah waktu penyelesaian
tugas-tugas.
Ø
Resource bottlenecks
:keterlambatan dikarenakan terbatasnya sumber daya kritis yang tersedia.
Ø
Student syndrome :adanya
kecenderungan menunda nunda pekerjaan kecuali jika karena benar-benar
diwajibkan.
Daftar Refrensi
Ø
PERT (Project Evaluation and
Review Technique), dan CPM (Critical Path Method).
Ø
Nurhayati, Manajemin Proyek. Yogyakarta , Graha Ilmu. 2010.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar